Pages

Desember 31, 2011

Bukan Resolusi

Sejam lagi tahun baru 2012. Blogwalking sana-sini, baca status di facebook....sudah banyak yang membuat resolusi, ya. Alih-alih melakukannya juga, saya malah bengong sendiri di depan televisi dan laptop sejak pukul 20.00 tadi. Konsentrasi terpecah antara nonton Stand Up Comedy, lanjut Transformer 2 dan gambar ini...

 
Sudah dua bulan terbayang-bayang. Bukan tak mampu membelinya, hanya saja sedang melatih diri mengambil jeda sebelum memutuskan membeli sesuatu: karena ingin, karena butuh, butuh karena ingin, atau ingin karena butuh. Saya butuh tabungan yang gemuk. Selain itu, sudah merasa sering tak bijak menggunakan uang. Eh, btw...itu sudah bisa jadi satu resolusi tahun depan ya. Hehehe

Oh, saya mulai mengantuk...jadinya meracau begini. Tapi ini film Transformer belum selesai juga. Jadi gimana dong? Baiklah, ganjel pakai kopi saja.

Eh ya, Selamat Tahun Baru untuk semua...Apapun resolusi kalian, semoga Allah SWT memberi yang terbaik. Amiin...

Desember 22, 2011

Sunyi di Sudut Sumur Tiga

Saya teringat setahun lalu; saat jalan-jalan berdua dengan si bungsu, saat terdampar di resort murah milik Freddie di sudut pantai Sumur Tiga, Sabang. Iya, beban pikiran dan segala kesibukan akhir tahun ini membuat saya ingin kembali ke sana. Seperti May bilang, desperately need vacation. Saya rindu ruang kamar sederhana dari kayu kelapa yang menempel di tebing pinggir pantai itu. Saya rindu damai yang saya rasa di sana. Jauh dari hiruk pikuk dunia: tak ada televisi, jauh dari keramaian, tak ada pertokoan, tak ada tuntutan pekerjaan. Hanya ada kopi, buku, hammock, suara ombak, angin mengayun daun kelapa, suara serangga, suara hati. Kapan saya bisa kembali? *sigh*.

view depan kamar kayu itu. suka duduk klesotan sambil nempelin wajah di pagar, memandang lautan dan pantai di bawah.

suguhan sarapan pagi: matahari terbit.

view ujung paling kanan: ngintip tempat camping di pantai nun jauh di seberang. ujung kareung kalo tak salah.

hammock dijajah si bungsu, saya milih klesotan dan tiduran di kasur saja.

Sabang juga mengingatkan saya pada Mona. Dari dia saya tahu tentang resort si Freddie. Mona yang selalu memanggil saya: Pelangi. Dan saya yang selalu ingin memberinya rangkaian mawar: setangkai atau buket besar. Perempuan cantik luar dalam, shalihah, cerdas luar biasa, sederhana sekaligus kompleks. Ibu yang sangat menyayangi kedua anaknya. Satu-satunya sahabat yang mampu membuat saya berucap 'i love you' dari dasar hati, dengan mudahnya. Mona yang percaya batin kami terkoneksi dalam suatu cara yang ajaib. Kadang, kami tak perlu banyak kata-kata untuk saling mengerti dan merasa.

Sabang, Oktober, setahun yang lalu:
...
"Wish you here, Mon."
"Damai, ya..."
"Malam, kerlip bintang, debur ombak, pantulan sinar bulan di permukaan air laut. Indah."
"Di sini sepi, Pelangi. Aku kesepian di keramaian ini."
"Kemarilah sekarang juga. Kamu lebih membutuhkannya."
"Andai aku bisa, Pelangi. Suara alam yang bertasbih pada-Nya. Indah, sangat indah."
"Hatiku penuh, Mon. Sesak."
"Aku bisa merasakannya dari sini. Terima kasih ya."
"I love you, Mona."
"Kamu sukses membuatku menangis. Bahagia. Love you too, Pelangi. "
...

Mona, aku kangen. Kamu juga, kan? Terasa sekali di hati.  Kau kirim rindu lewat Jilan, sulungmu itu. Aku nelangsa. Hati kita berjarak akhir-akhir ini. Aku yang awalnya tak sengaja memberi batas dan kemudian menegaskannya. Tolong, maafkan aku yang sedang tak arif memaknai suratan. Aku punya alasan. Beri aku waktu. Ingin memelukmu erat dan menangis.

Mona, sunyi di sudut Sumur Tiga itu...sempurna, karena kamu.

Desember 20, 2011

Hutang Sebelas, Lunas!

Sejak akhir November lalu sebenernya saya terus kepikiran pe-er dari Glo. Kebawa kemana-mana...kapan ngerjainnya? Itu pe-er akhirnya malah berasa seperti hutang yang harus dibayar *lebay*. Mau gimana lagi ya...kalau kerja di bagian urusan duit suatu BUMN, pasti tiap akhir tahun ribet sendiri. Dengan tidak bangga saya mau bilang sejak akhir November lalu sampai dengan sekarang, saya lembur terus. Urusan ama birokrasi emang ribet.

Ok, lanjut. Sebelas hal tentang saya? Terus terang ini pertanyaan cukup berat, ya. Sampai mumet saya mikirnya. Yah, biarpun kata Naninuneno itu mudah sekali. Dia bilang jawabannya cukup macam ini:
1. lebay; 
2. narsis; 
3. lebay; 
4. narsis;
5. lebay; 
6. narsis; 
7. lebay; 
8. narsis; 
9. lebay; 
10. narsis; 
11. lebay.

Well, sepertinya saya mesti mempertimbangkan mencoret ijin cuti Naninuneno minggu depan, nih *evil grin*

Sebelas Fakta tentang saya:
  1. Ribet kerjaan tiap bulan Desember tiba: dikejar-kejar target tutup tahun anggaran. Kondisi terparah karena lelah lembur terusan: suara pernah menghilang beneran sekitar dua mingguan di akhir dan awal tahun depannya. Semoga tahun ini tidak terulang. Amiin.
  2. Saya black coffee drinker. Favorit saya: Gayo, Sidikalang, Bali dan Luwak. Dengan sedikit gula atau tidak sama sekali, tergantung mood. Jika mood sangat baik, tanpa gula. Jika mood mulai labil, sedikit gula. Jika stress berat, saya minum kopi apa sajah hehehe.
  3. Mempercayai penuh resep obat patah hati ini: jika seduhan air panas ditambah 5 sendok makan kopi bubuk asli dalam satu gelas masih terasa pahit, berarti patah hatimu belum seberapa *nyengir*.
  4. Pecinta batik. Sedang memulai jadi kolektor yang nggak cuma ngumpulin aja, tapi tahu sejarah, makna dan filosofi di balik motifnya.
  5. Berharap timbangan saya balik ke angka 50an dengan tidak banyak usaha dan boleh makan apa saja *ngimpi*. Oh ya, itu dikarenakan beberapa orang tidak percaya saya dulu pernah langsing hiks hiks.
  6. Sedang nabung supaya bisa mendongakkan kepala tepat di bawah kubah Blue Mosque bersama mama dan adik bungsu. Entah tahun depan atau depannya lagi. Amiin.
  7. Sedang meyakinkan diri sendiri bahwa mimpi ini tidaklah aneh: segelas teh panas sedikit manis, pelataran Taj Mahal, matahari senja, dalam diam. Semoga ketika tercapai, sudah ada yang menemani hehehe. Amiin.
  8. Masih menggenggam impian suatu ketika akan menjadi ibu rumah tangga yang berkarya di rumah saja. Ini mimpi sejak dari SMU, terserah percaya atau tidak *senyum muanisss*.
  9. Masih memandang langit malam di arah yang sama, bintang yang sama. Orang boleh bilang saya bodoh karena menunggu sesuatu yang rasanya tidak mungkin dan tidak pasti. Buat saya, menyayangi dan mencintai itu anugerah. Saya mensyukuri, apapun ujungnya *senyum muanisss*.
  10. Menyadari sedari dulu tak pandai dan tak kuat berimajinasi menyusun cerita fiksi. Karenanya kagum kepada mereka yang sanggup menulis cerpen dan novel. Applaus buat Enno, Lita dan Annesya yang pintar-pintar itu hehehe.
  11. Lebay dan narsis? Mungkin kata Naninuneno ada benarnya secara tiap hari dia yang menjadi korban saksi keeksisan saya di kantor. Kalau mau bukti, sok kenali saya lebih jauh...hahahahaha.
Sebelas Pertanyaan dari Glo:
  1. Tak kenal maka tak sayang, boleh dong kasih tahu nama panjangnya? Ronaaaaaaaaaa Nauliiiiiiiiiiiiiiiiiiiii *hehehe*
  2. Siapa penulis favoritmu? Kenapa?  Waduh, favorit maksudnya tiap bukunya terbit langsung dibeli ya? Kalo seperti itu, berarti Alm. Umar Kayam, Dee, Andrea Hirata, J.R. Rowling, Neil Gaiman. Trus C.S. Lewis untuk the chronicles of narnia.
  3. Hal apa yang sukses membuat kamu sampai jadi manusia galau nan cengeng?  Kalo kangen ga kesampaian jadinya demam, tapi nggak galau dan nggak nangis, diam aja. Kalo cengeng seringnya karena hati tersentuh sesuatu, tapi ga galau. Kalau galau itu seringnya karena pas pengen sesuatu duitnya ga cukup. Jadi piye? *nyengir*. 
  4. Siapa inspirasi kamu berkarya? Kenapa?  Siapa saja di sekeliling saya. Karena jika hidup adalah sekolahan, maka tiap orang adalah gurunya...*sok wise 1*. 
  5. Apa buku / novel favorit kamu yang sampai kucel pun masih tetep bakal kamu baca berulang-ulang? Harry Potter dan buku-bukunya Andrea Hirata yang tetralogi Laskar Pelangi.
  6. Apa hadiah paling berkesan dari orang terkasih (boleh ortu, pacar,. saudara, atau teman)? Jarang minta atau diberi hadiah untuk peringatan tertentu. Tapi kehadiran mereka saja sudah hadiah terbesar dalam hidup *sok wise 2*.
  7. Kamu narsis? kira-kira kalau dinilai dari 0-10, kadar narsis kamu diangka berapa? Tergantung mood, tergantung sikon, fluktuasi tidak bisa diprediksi *hahahaha* 
  8. Kalau kamu boleh memilih, kamu mau terlahir jadi siapa? kenapa? Jadi Rona Nauli lagi aja. Kenapa? Karena ada pepatah yang bilang rumput tetangga selalu lebih hijau *sok wise 3*.
  9. Dan kalau kamu terlahir jadi atlet SEA GAMES dan dapat medali emas lalu dapat bonus 200juta, apa yang akan kamu lakukan dengan bonus kamu? Masalahnya, Glo...menang dalam cabang olah raga apa dulu? Secara olah raga cuma gape renang. Itupun sejak ada hukum Archimedes, sering-sering diledekin kalo deket2 kolam renang *hehehe*. 
  10. Siapa yang akan jadi orang pertama kamu membagi kebahagiaan dan sedih? kenapa dia? Kalo bahagia? Semua orang disekeliling saya...Kalo sedih? Sajadah ndak terhitung orang ya? *nyengir* 
  11. Kapan pertama kali ngegebet lawan jenis? TK, SD, SMP, SMA, atau ketika kamu kuliah? Maksudnya pendekatan gitu kali ya? Hmmm, jaman masih SD kelas 5 dulu pernah nekad ngajak kenalan dan nyodorin buku diary ke cowok cakep lain SD yang sering ketemu di atas jembatan pas sepedaan pulang sekolah. Maksa dia ngisi biodata, kesan dan pesan. Padahal asli gak kenal....hehehehe.
Akhirnyaaaa, udah terjawab semua. Maaf ya, Glo...ndak bikin pertanyaan sambungan dan ndak ngelempar ke siapa-siapa.  Biarlah raport saya dikasih jelek ama bu guru Glo. Saya sudah ngantuk berat ini...besok lembur lagi hiks hiks..
Half Purple and Blue Butterfly