Pages

November 19, 2010

Menarikan Kata: Patah - Patah

"Aku tidak pernah merasa serindu ini pada seseorang. Rindu yang melenyapkan sebagian kekuatan. Meluruhkan kegembiraan pelan-pelan. Begitu dalam. Begitu tak berpengharapan. Tak teraih dan pedih. Aku belum pernah merasa sekosong ini. Terasa seperti ada yang melubangi diriku dan isinya berceceran sedikit demi sedikit kemudian menjadi hampa."... Sadness by ENNO (falling-eve.blogspot.com)

Enno kehilangan ibunya, awal November lalu. Seminggu saja sesudahnya, kelamnya duka sempurna ditarikannya. Bersama kata-kata.

Aku yang malam ini membacanya, terbata-bata. Tarian kata-kata Enno adalah tarian luka yang kupeluk erat sembari terbata mengeja waktu. Esok empat puluh hari kepergianmu, Mia. Dan aku masih tak sanggup menarikan kata, sekalipun patah - patah.

Agustus 29, 2010

ZOOM it OUT

di atas permukaan kaca buram,
di daun jendela berbingkai kusen kusam,
di sebuah kamar kosong,
di tingkap atap rumah tua,
di ujung jalan buntu,
di kota tak berpenghuni,
di pulau terpencil,
di planet yang ditinggalkan,
di sebuah tata surya tak bermatahari,
di gugusan galaksi tertua,
di lubang hitam abadi.....

di sana, di sana, pernah kutulis: namaku dan namamu, berbingkai daun waru, kuarsir hijau dan ungu.....

(utaka, 29 Agustus 2010, selepas subuh)

Juli 28, 2010

Masih (Dan Akankah Selalu?)...

Masih. Aku masih mencari kehadiranmu disekitarku. Kebiasaan yang entah sampai kapan akan berakhir.

Pagi, selalu jadi moment yang kunanti: menikmati saat id-mu sekejap berkedip. Kau, menjelma nyata di dunia maya. Di layar monitorku.

Siang, dalam jeda waktu tertentu tak sadar selalu mengarahkan mouse ke id-mu. Bertanya-tanya mengapa waktu iddle-mu begitu lama. Apa yang kau lakukan di sana? Sibuk dengan segala analisa, pergi makan dengan teman, atau sedang mencuri waktu sekedar melepas penatmu?

Malam, dalam gelisah rindu dendam, menatap lesu monitorku. Ingin sekali menyapamu, sekedar berbincang ringan tentang apalah. Tapi aku, tak berdaya. Tidur malamku tak pernah jenak karenanya.

Dan akankah selalu...aku, seperti itu?
Aku tak mau selalu begitu...tolong aku

Juni 25, 2010

MY 'EGG BENEDICT'

Maggie : I love Eggs Benedict, I hate every other kind (Runaway Bride, the movie)

Untuk yang pernah nonton film ini, pasti tahu bagaimana perjuangan Maggie sampai akhirnya menemukan jenis telur favoritnya. Maggie yang selalu merasa jatuh cinta kepada siapapun yang jatuh cinta pada dirinya. Maggie yang selalu menyukai jenis telur favorit pasangannya. Maggie yang selalu melarikan diri ketika tiba pada saatnya harus menikah di depan altar. Maggie, the runaway bride.

Perjuangan menemukan telur favorit = Perjuangan mengatasi krisis diri = Perjuangan mengenali diri sendiri: keinginan dan kebutuhan.

Aku teringat kisah Maggie di film ini ketika seorang kawan lewat chatting malam yang tak terduga menanyakan apakah aku butuh bantuan untuk menemukan 'seseorang' yang cocok denganku. Seorang kawan yang ada di list messenger, yang jarang chatting dan hanya say hello sekedarnya ketika bertemu muka. Percakapan itu bukan percakapan panjang. Hanya saja gemanya begitu terasa sampai sekarang. Kawan, aku tak tahu apakah aku butuh bantuanmu atau tidak. Bahkan lebih tepatnya aku tidak tahu gambaran seseorang yang cocok denganku. Aku tidak tahu yang kumau. Aku tidak tahu apakah aku lebih menyukai egg benedict, egg scrambled, telur rebus, telur dadar, telur balado atau telur telur yang lainnya.

Ini semata-mata bukan tentang telur. Aku tahu, telur favoritku adalah telur dadar dengan banyak daun bawang didalamnya yang baru matang dari penggorengan. Ini tentang aku yang ternyata tidak tahu dan tidak yakin soul mate seperti apa yang kucari, yang kumau. Kualitas apa, sifat apa, seperti apa, aku tak punya gambaran sama sekali.

Thanks to Mr.X. Pertanyaanmu sungguh menggugah pikirku. Ini peerku. Bagaimana kau bisa membantuku kalau aku tak tahu apa yang kumau. Belum terlambat menurutku walau sedikit kusesali kenapa tidak dari dulu aku banyak bicara denganmu.

Juni 20, 2010

POOR YOU

End of weekend in the middle of June. No more pain, no more missing, no more mellow session! And to get those, these were all i need to do from last Friday till this night:
  1. Lupakanlah jumat sebagai hari krida! Lupakan pertandingan tenis meja antar unit di kantor yang sesungguhnya sangat menarik untuk diikuti. Bereskan kerjaan sampai sore!
  2. Celebrating nothing! Itu berarti undangan terbuka dinner jumat malam di sebuah restoran pizza bersama para gadis, ibu-ibu muda dan bujang-bujang hehehe.
  3. Tolak perintah boss masuk kantor akhir minggu untuk menyiapkan bahan presentasi bos besar kamis mendatang. Termasuk tolak kemungkinan mengerjakannya di rumah weekend ini. Maaf ya boss, tugas saya hanya menyiapkan detail bahan bukan slide presentasi. Lagipula, minggu ini saya lagi ogah bawa kerjaan ke kost-an!
  4. Lupakan keinginan ke kantor akhir minggu ini untuk nonton pertandingan tenis meja sekalian ketemu teman-teman lama dari unit lain. Ini termasuk juga menghindari todongan kerjaan tambahan bikin slide presentasi hehehe.
  5. Bersenang-senanglah: tidur semaumu, nonton, makan enak, hang out dengan saudara dan sahabat. Termasuk breakfast rame-rame minggu pagi di balkon kost-an: bangun siangan, muka bantal semua, belum mandi, sarapan lontong sayur puedes, ngerumpi ga jelas. Maaf ya bapak-bapak, tempat kongkow kalian kami bajak pagi tadi hehehe.
  6. Tenggelamkan diri ke buku-buku bagus. Ohhh, Neil Gaiman emang Te-O-Pe!
  7. Hitung ulang keuangan, mulai cari tujuan liburan murah meriah minggu depan bareng mama, Mimi n mungkin Ucik?
  8. Menyemangati teman yang nekad backpackeran ke Singapura. Mereka terpaksa ambil cuti dalam rangka ikut semacam konferensi karena ijin perjalanan dinas dari kantor pusat belum turun juga. Chayoo!
Hahaha...I love myself!

Malam ini, di dalam taksi, dalam perjalanan pulang dari komplek Megaria, aku iseng membuka Messenger dan membaca statusmu hari ini. Emm...itu status kedua minggu ini setelah hampir seminggu kau betah bertahan dengan status segala kebekuan hatimu itu, bukan? Status barumu tentang kebodohan (entah siapa) dan sesuatu berhubungan dengan kesombongan dan keangkuhan? Well, tiba-tiba aku merasa begini:
"Eh...kamu tahu tidak? Entah mengapa aku punya feeling dia ndak akan bisa balik ke mantannya."
"Heeh, aku juga punya perasaan begitu. Cuma selama ini aku ndak berani ngomong ke kamu. Yang jadi masalah itu dia sendiri, bukan kamu atau mantannya itu."
No. It's not about jealousy, you know. I deserved more than you did to me. And so did she, i think. I hope she is smart enough to see that. You were right, the problem is you. Not us. Poor you, not us.

Juni 15, 2010

AKU BUKAN PILIHAN

Aku harus bersyukur. Penjelasan yang kuinginkan atas segala perubahan sikapmu kudapatkan juga pada akhirnya. Tak kupungkiri hatiku gerimis karenanya. Kenyataan semula yang kuterima bahwa selama ini kau hanya menganggapku sahabat, mungkin lebih baik daripada menelan kenyataan bahwa aku pernah menjadi satu pilihan.

Aku ingin mengingkari bahwa tak ada yang istimewa dari kedekatan kita. Tapi sebodoh-bodohnya diriku, akuilah bahwa ada suatu saat aku pernah lebih dari sekedar sahabat. Kau pernah menempatkanku sebagai pilihan.

Tak ada yang salah dengan memilih. Kau boleh menentukan siapa saja menjadi pilihan pilihanmu. Tapi jangan kau dekati semuanya bersamaan. Kau tak akan pernah tahu, siapa yang akhirnya akan jatuh cinta padamu. Sebelum akhirnya beberapa menerima kenyataan tak terbalas dan kau memilih orang lain. Kataku: jangan beri semua harapan.

Aku memaafkanmu. Tak kubenci dirimu, seperti tak kupupuk dendam padamu. Kuhapus jejakmu di jalan yang ragu-ragu itu...

tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
(SDD-Hujan Bulan Juni)

Juni 11, 2010

FEEL THE BREEZE

Sunyi di hatimu itu,
gemanya sampai ke hatiku...
Kemarilah,
biar kudekap sunyimu,
dekat hatiku...

malam itu, 09 Juni 2010, 21:24, pulang lembur, menunggu sate matang di ujung utan kayu, rasa beku (bukan rindu) yang tiba tiba menyergap ketika mengingatmu. Kau? baik baik sajakah?

Juni 08, 2010

WHEN HORMONE TAKES CONTROL

Setting: waktu istirahat siang tadi; ruanganku penuh orang; suasana riang gembira.
...
Sms dari mr. Fresh Lime (mr. FL): Cb intip k kaca. I'm with him. Makan brg d padang :-D
'Arggghhhh....i hate him'. Itu aku yang tiba-tiba teriak kenceng sambil keluar ruangan yang tentu saja mengagetkan umat. Lari lari sampai depan toilet, jongkok dan dipandangi dengan bengong para office boy.
KEBODOHAN PERTAMAKU.

Setting: depan kasir, aku selesai sholat dhuhur, ketemu Mr. FL yang baru balik dari makan siang di luar.
...
"Dari mana aja sih? Tadi nitip mo 'dibungkusin' orangnya. Kok malah ngilang"
"Aku sholat ya ... Eh? Serius? Mana...."
"Telat, dah ilang entah kemana...kelamaan sih. Eh, itu ya? Itu balik lagi ke sini,"
Mr. FL nunjuk-nunjuk ke arah pintu lobby, Nani lewat sambil pasang tampang curiga. Aku mencoba menghentikan acara tunjuk menunjuk mr. FL dengan segala ekspresi dan isyarat. Nani curiga trus ikutan nyari terdakwanya. Aku panik. Menyeret dan mengunci Nani di toilet, yang ternyata berisi Bu Upik dan Kiki. Terus teriak 'shut up' ke Mr. FL di luar yang heboh sendiri. Bu Upik dan Kiki bengong. Nani bingung tapi cekikikan. Aku pucat pasi.
KEBODOHAN KEDUAKU.

Setting: luar toilet setelah acara penyekapan Nani.
...

Mr. FL masih di luar toilet, depan pintu perpustakaan. Ngasih isyarat mata ke arah kasir. Aku merengut dan ngasih isyarat 'shut up' secara Nani ngintil di belakang sambil terkekeh kekeh. Aku jalan sok cool ke depan kasir. Find him n his friend! Tetep jalan sok cool dan tidak berani menyapa. Cuma ngelirik doang sambil mbatin 'kok pakai kacamata?'
KATAKAN SAJA INI KEBODOHAN KETIGA, KEEMPAT, KELIMA, KEENAM ... DAN SETERUSNYA.

Ya Allah, aku rela menanggung rindu, resah, gelisah, ndak berdaya karena segala urusan hormon ini. Tapi bisa gak sih aku minta diskon? Jangan buat aku kelihatan bodoh banget karenanya ya, please....Mr. FL sms malam ini, bilang kalau wajahku jelek dan lucu sekali tadi siang. Hiks...hiks...

Juni 04, 2010

PESAN PENDEK ITU

Pesan pendek yang kukirimkan padamu kemaren malam, baru kau jawab dini hari ini. Selama waktu menunggu itu; tahukah kamu? Aku harus meredam segala resah, gelisah dan memikirkan segala kemungkinan alasan yang membuatmu lama menjawabnya. Cukup lama sebelum jatuh tertidur dengan handphone digenggaman.

Satu pesan pendek itu seharga seluruh keberanianku. Keberanian yang kukumpulkan setelah menumpulkan segala rasa, mengesampingkan segala hitungan logika. Hanya menuruti rasa: rindu dan perasaan bersalah.

Akukah yang tanpa sadar membentangkan jarak kita?

Aku terbiasa bercerita apa saja padamu. Aku yang tanpa sadar selalu mencarimu di layar monitorku, hampir sepanjang hari. Aku yang hanya berjarak tuts keyboard denganmu.... Mengertikah? Aku sungguh kehilangan ketika suatu saat kau menghilang. Rotasi duniaku kacau. Kucari segala kemungkinan pada message archive percakapan kita. Membongkar lagi sms lama. Menelisik ingatan adakah kata salah terucap atau sikap yang tak mengena? Nihil...

Kau dimana ketika aku susah payah menarik nafas untuk kehidupkanku? Setiap helaan menyisip perih yang membuatku gemetar menahan rindu. Tersiksa karena ternyata aku salah membaca pertanda. Kukira kau berbeda...

Maafkan jika akhirnya kutarik duniaku masuk ke dalam tempurung. Aku butuh waktu untuk berdiri tegak setelah tersungkur. Kita semua begitu, bukan? Aku tak sanggup menatapmu, berada disekelilingmu. Bahkan bicarapun, lidahku kelu. Aku kehilangan diriku...

Ketika kukirimkan pesan pendek itu, aku telah memberi rasaku sayap. Tak kubebani ia dengan harapan. Kalau aku masih ingin tinggal dihatimu, itu karena aku tak bisa mencari cara lain selain mencintaimu. Kau tahu? Ya, aku jatuh cinta padamu.

seorang sahabat menjulukiku 'teroris' hanya karena pesan pendekku itu. hanya karena aku bertanya padamu: mengapa kita tidak bisa lagi bebas bicara seperti dulu; aku rindu itu...

Juni 02, 2010

MENCARI MUARA, SEKALI LAGI...

Mencari muara segala rasa ketika lidah tak mampu bersuara sementara rasa di dada mengalir deras serupa sungai mencari akhirnya. Pertanyaannya: kemana saja aku selama ini? Muara macam apa yang selama sembilan belas bulan lalu kuakrabi? Apa yang membuat aku akhirnya kembali ke blog ini?

Terima kasih banyak untuk neng Maya. Blog Enno yang disarankannya menggugah keinginan untuk menulis lagi. Aku menikmatinya, suka cara Enno menuliskan semua perasaannya dan mengabarkannya kepada dunia.

Jadi? Ya, sesungguhnya memang ada sesuatu yang ingin kuceritakan kepada dunia. Bukan hal besar sesungguhnya, tapi sungguh ruwet untuk ukuranku. Untuk ukuran perempuan di atas usia 30-an, lajang, kurang nyali berhubungan dengan lelaki jika melibatkan hati dan sedang jatuh cinta. Hah? hahaha...ya, begitulah. Klise ya.

Aku punya akun facebook. Tapi itu jadi terlalu riskan jika menuliskan segalanya dengan gamblang di status atau notenya. Kenapa? Ya seperti kubilang tadi, ternyata aku kurang bernyali jika melibatkan hati apalagi jika yang bersangkutan juga terdaftar sebagai teman. Hehehe...

Nah, karena semangat ingin mengabarkannya kepada dunia tapi tidak ingin seluruh dunia tahu *ruwet ya :p*...kutulis saja di sini. Toh blog-ku ini hanya dikenali oleh teman teman dekat saja. Kalaupun ditengok orang, resiko malunya kecil karena aku kan gak kenal mereka hehehe.

Jadi? welcoming me back ya....garing pun tak apa hahahaha.
Half Purple and Blue Butterfly