Pages

Oktober 20, 2006

MUDIK YUKKK ...

Hari ini kerja setengah hari!

Bener-bener tidak terduga karena tahun-tahun kemaren jam kerja tetep full biarpun hari terakhir kerja sebelum lebaran. Orang kantor tentu saja sueneng. Dan diriku? hikss...terpaksa deh ngetem di kantor dari jam 12 sampai jam 4 sore secara segala uba rampe mudik udah keangkut ke kantor dari pagi tadi. Nggak mungkin kan kubawa pulang lagi ke Surabaya setelah segala upacara pamitan dengan tetangga. Untunglah Pak Bos Kumis berbaik hati meminjamkan mobil kantor yang dipinjemnya (:p) buat mengantarkanku ke pasar Turi jam 4 nanti.

Pengumuman itu bikin kacau segenap umat di kantor! Aku, yang udah siap-siap pengajian jadi musti batalin janji ama ustadzah-nya Siti. Trus musti bagi-bagi pesenan kue ama nagih bayar sebelum orang-orang berangkat Jumat'an (sedianya kulakukan bakda sholat n pengajian). Ibu Kasir, tentu saja jadi wira-wiri kesana kemari secara nanti masuk dah langsung gajian. Pak Bos Kumis, ngebut melototin tagihan dan verifikasi secara ibu Kasir teriak-teriak minta tanda-tangan para bos musti hari ini kalau ga mau ribet pas masuk nanti. Wuih, semua orang sibuk! Termasuk si eneng yang hari gini dapat titah dari Pak Bos Spesialis buat edit kerjaan. *Weleh*...Yang nyebelin nih, ada aja yang biarpun dikasih setengah hari kerja tapi dah ilang jam 10 dengan alasan: 'Lho, orang mau terbang aja musti check in sejam sebelumnya kok' *gubrak!!*. People, plisss deh.

Si eneng nawarin aku tidung-tidungan di rumahnya tapi kutolak karena sungkan *maap ya neng*. Kuputuskan ngetem aja di kantor sambil browsing dan blogging plus tiduran *hehe*. Lumayan bisa nyicil download CD hasil Mubes kemaren buat dipantengin abis lebaran.

Hmm...Lebaran tahun ini inginnya juga silaturahmi ke rumah saudara jauh di sekitar Jakarta: Bu de Sus di Pasar Minggu, Pak de + Bu de Sis di Cilandak, Mbah Kuswanto di Slipi. Trus juga pengen ketemu temen yang lama banget ga ketemu: Dina, Maya RSK, Hanum. Insya Allah. Amiin.

Well, ramadhan 1427H hampir berakhir. Aku berharap tahun depan masih bisa bertemu lagi. Semoga penurunan kinerja ibadah kali ini tidak terbawa ke bulan-bulan berikutnya, dan ramadhan tahun depan harus lebih baik lagi. Amiin.

Oktober 19, 2006

SEDANG JOBLESS AND BOSSLESS...

Tiga hari lagi lebaran. Horeee...
Besok sore aku mudik. Horeee...
Dua hari ini aku jobless n bossless. Horeee...
Dua hari bebas blogging n chatting. Horeee...
Horeee...horeee...horeee....

Yak saudara-saudara...anda sedang berhadapan dengan seorang pekerja kantoran yang jobless, bossless, muales, karena pengen cepet pulang mudik hehehe. Suer, bukan karena aslinya males tapi lingkungan dah ndak mendukung. Jadinya ya beginilah...chatting, blogging, surfing...slrrrp.*gyahahaha, ngeles:p*

Tapi semua kegiatan itu dilakukan dengan kesadaran untuk menambah wawasan kok *ngeles lagi:p*. Eh tapi beneran. Dua hari blogging di habitat pecinta buku aku jadi tahu kalau ternyata banyak daftar buku bagus yang menanti untuk diburu, dibaca dan dikoleksi. Sudah ada 2 judul yang siap kuburu: OUT-nya Natsuo Kirino plus BETSY AND THE EMPEROR-nya Staton Robin. Dampak lainnya, aku jadi semangat menata ulang koleksi buku di rumah. Yippi...

Semalam kelar memasukkan daftar buku fiksi ke prototype katalog pribadi aku nyengir sendiri: ternyata koleksi fiksi terjemahanku 2 x lipat lebih banyak daripada karya pengarang lokal hehe. Yah, maap saja ya...bukan berarti tidak cinta produksi dalam negeri tapi lebih soal selera saja *ngeles lagi*. Jajaran penulis lokal yang nangkring di rak buku cuma seputar Dee, Umar Kayam, Sapardi Djoko Damono, Ayu Utami, serta beberapa penulis baru seperti Nukila Amal, Aditya Mulya dll. Ada juga buku-buku pujangga lama macam terbitan balai pustaka secara aku niat mau melestarikan karya yang bersejarah ini.*Ihiii...*

Semalam aku juga baru nyadar kalau ternyata banyak buku yang antri dibaca. Kurang lebih ada 15-an buku. Gubrak!!! Wadow, tumpukan antrian sebanyak itu dan masih pengen nambah ama Out dan Betsy? Namanya juga cintahhhh, namanya juga emosihhhh hehe. Dari 15 buku itu 10 diantaranya novel dan 80% berbahasa Inggris! Mana bahasa Inggris-ku lambreta jayamahe gini...He, belagu ya dakuw :p. Tapi gpp, sekalian belajar kan. Moga-moga kelar membacanya bahasa Inggrisku tambah.....kacau heheh.

Dari daftar antrian baca, empat buku diantaranya kubeli waktu aku konferensi di Chennai-India. Duh, jadi keinget buku sekeranjang penuh yang terpaksa kutinggalkan di toko buku Landmark mengingat bagasiku terbatas. Mana harganya murahhhhhh banget. Bayangkan! The Historian yang kucari di QB udah ndak ada dan kutemui di KLIA dengan harga RM 60(sekitar Rp 150 rebu), bisa kubawa pulang dengan harga Rps 225 = sekitar Rp 45 rebu!!! Total jendral keempat buku yang kubeli cuma ngabisin Rp 200 rebu aja! Bayangkan jika harus membelinya di Indonesia! Hiks...hiks...

Yah, mungkin emang rejekinya beli buku segitu kali ya. Mungkin juga aku digarisin bawa oleh-oleh lebih banyak buat para makhluk daripada buat diriku sendiri berupa buku hehe. Tak apalah, siapa tahu itu pancingan supaya aku balik ke India. Amiin. Jadi next time bisa bawa Kamasutra buat si eneng. Bukan begitu, neng? hehe.

Oh ya, di antara daftar baca itu ada bukunya Pak Habibie! Kudapat setelah merayu-rayu adikku si Mimi berburu dan antri tanda tangan di THC. Memakai jasa Mimi tentu saja tidak gratis, apalagi memintanya di awal puasa-an. Tapi tak apalah yang penting hajatku dan kelima temanku tercapai. Horee! Berhasil...Berhasil...Berhasil...Norak ya aku hehe.

Ngomongin buku emang ga ada habisnya. Selalu ada energi tersembunyi. Ya gimana lagi lha itu satu-satunya hobby yang masih nempel erat di aku. Koleksi perangko dah tidak menarik lagi. Berenang dah tidak tersedia fasilitasnya. Nyanyi kok ya akhirnya nyadar kalau fals (:p). Jadi gitu deh...di saat nganggur/luang/santai: baca buku; di saat suntuk: cari buku; di saat jobless: surfing cari info buku or blogging ngomongin buku hehehe...

Wis ah, pulang dulu...mau mikir bagi waktu packing buat pulang besok n mantengin rak bukuku lagi. Kali ini giliran yang non fiksi musti dibenahin! Huahhh...what a wonderful day = jobless + bossless + ngomongin buku.

Oktober 16, 2006

THEME OF LAST WEEK : HIDAYAH

Selasa lalu ada acara tambahan bakda sholat Dhuhur sebelum kultum ramadhan dimulai di masjid At Taqwa. Jamaah masjid yang notabene teman-teman kantorku menjadi saksi atas keislaman mbak Diah, asisten Bu Martutik.

Setelah melalui acara sibak-menyibak tabir penghalang shaf laki dan perempuan, kami sukses mengikutinya dengan mata, kepala dan telinga sendiri. Mengharukan, walau diawali dengan menggojlok eneng yang mengiringi si mbak dan Bu Martutik ke mimbar depan : "lho itu yang dibaiat si eneng ya hehehe".

Sesaat kami para gadis dan ibu-ibu jadi suku si mata merah karena haru. Ndak tahu apa yang berkecamuk di pikiran masing-masing. Semoga saja mata dan air mata itu jadi saksi hati kami yang tersentuh kebesaran-Nya. Dia: sang pemberi Hidayah, pemilik dan pembolak-balik hati manusia. Amiin.

Pasca acara, sambil selonjoran di belakang aku ngikik berdua ama si eneng. Ndak ada maksud kurang ajar. Suer. Kami cuma teringat adu komen di milist SP yang isinya seputar boleh tidak memperbincangkan agama di ajang milist itu. Yang kami 'kikik-i' bukan ramenya respon tapi pemicunya : the theme and the sender. The theme: hidayah (kok ya match dengan peristiwa baiat mbak Diah). The sender: ga usah disebutlah, ndak enak wong sesama jenis hehehe (baca: dia yang pertama membuat ajang milist akhirnya jadi rame karena komentar-komentarnya dan akhirnya tersudut sendiri karena ga bisa ngeles :p).

Oktober 02, 2006

DUNIA YANG KUKENAL

Checking email selepas upacara pagi ini. Ada email dari mbak Indah PSI tentang Project Newsletter edisi September 2006 : Ucapan terima kasih, berita Mubes PJB, kursus advokasi SP PDAM, strategi advokasi, PSI Advocacy course, World bank. Tidak ada yang istimewa, standar saja. Yang cukup menarik di ucapan terima kasih. Terlepas dari isinya, akhir-akhir ini aku suka senyum sendiri baca gaya tulisan mbak Indah di prolog awal. Ada kesan 'melembut' dari mbak satu ini yang kukenal cukup garang :D.

Kejutan itu di halaman tiga. Sebaris puisi milik Sapardi Djoko Damono berjudul 'Metamorfosis' (1987):
...
Ada yang sedang menanggalkan pakaianmu
satu demi satu
Mendudukkanmu di depan cermin dan
membuatmu bertanya
'Tubuh siapakah gerangan yang kukenakan ini?'
Ada yang sedang diam-diam menulis
riwayat hidupmu
Menimbang-nimbang hari lahirmu
Mereka-reka sebab-sebab kematianmu
Ada yang sedang diam-diam berubah menjadi dirimu
...

Entah apa yang mendasari si mbak menyisipkan puisi satu ini. Ndak biasanya. Kehilangan ibunda terkasih tengah bulan lalu? SMS konfirmasiku tidak dijawab.

Membaca puisi itu membuatku rindu. Rindu pada sebuah dunia yang kukenal. Sebuah dunia yang hanya berisi aku, kata-kata dan pena. Membuatku ingin bergelung lagi didalamnya. Apapun kesibukanku seharusnya ia tak kutinggalkan. Dunia yang kukenali.
Half Purple and Blue Butterfly